Minggu, 11 November 2012

Kami Bukan Penata Buku tapi Kami adalah Pustakawan


“Barangsiapa yang mencuri buku ini dari pemiliknya, atau meminjam dan tidak mengembalikannya..semoga dia menderita kelumpuhan, dan seluruh anggota badannya hancur. Semoga cacing menggerogoti isi perutnya, dan ketika akhirnya dia menerima hukumannya yang terakhir, semoga api neraka membakarnya untuk selama-lamanya.” Kutipan yang berasal dari kutukan dalam manuskrip abad pertengahan dari Biara San Pedro Barcelona ini, menunjukkan bahwa sejak dulu, buku atau manuskrip, atau catatan adalah harta yang berharga.

Di perpustakaan-perpustakaan yang memiliki koleksi-koleksi kuno, sudah terbiasa dengan para pustakawan. Orang-orang yang mendedikasikan hidupnya untuk menjaga, merawat, mengelola koleksi perpustakaan. Baik itu majalah, buku, naskah kuno, manuskrip, dan catatan-catatan penting.

Menjaga ribuan buku, naskah, dan catatan agar tetap awet sehingga bisa terus mentransfer ilmu pengetahuan bukan hal yang mudah. Seperti pepatah the right man in the right place, begitulah tugas seorang pustakawan di perpustakaan. Mereka tidak asal menata, mendata, dan menjaga buku. Semua ada ilmunya, bahkan hingga jenjang pasca sarjana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar